Nilai Penting Karakter Menurut Tokoh Pendidikan Karakter


Kata karakter yakni berasal dari Yunani, charassein, yang berarti to engrave dan/atau mengukir diatas batu permata atau permukaan besi yang keras. Kemudian diartikan "...an individuals pattern of behavior ...his moral constitution...". Ada 2 pengertian karakter yakni: bagaimana orang bertingkah laku; personality, seseorang yang berkarakter (a person of character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.

Berikut ini tinjauan penting tentang karakter menurut para tokoh :

1. Ki Hajar Dewantara

Pendidikan Kompherensif yaitu sebuah pendidikan yang seutuhnya dalam hal ilmu pengetahuan, budi pekerti (akhlak, karakter), kreatif, inovatif karena pendidikan adalah daya rangka upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect) dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita... (Ki Hajar Dewantara).

2. Mahatma Gandhi

Mohandas Karamchand Gandhi (2 Oktober 1869 - 30 Januari 1948); beliau yang juga di panggil Mahatma Gandhi (bahasa Sankrit: "berjiwa hebat"). Gandhi adalah seorang pemimpin spiritual dan tokoh politik tersohor dari India. Sebuah kesadaran yang muncul saat itu adalah bahwa ia harus memberikan pelayanan terhadap semua manusia dengan segenap jiwa raganya, kesadaran ini diwujudkan dalam prinsip sebuah perjuangan, yakni: Bramkhacharya (mengendalikan hasrat seksual); Satyagraha (kekuatan kebenaran dan cinta); Swadeshi (memenuhi kebutuhan sendiri); dan Ahisma (tanpa kekerasan terhadap semua makhluk) ketiadaan pamrih dapat dilakukan bila jiwa terikat pada prinsip kebenaran ilahiah.

Mahatma Gandhi pernah mengatakan bahwa ada tujuh hal yang menghancurkan kita. Kesemuanya berkaitan dengan kondisi sosial dan politik. Obat penangkal dari setiap " dosa besar" ini adalah suatu standar eksternal yang eksplisit atau sesuatu yang berdasarkan pada prinsip dan hukum alam, bukan pada nilai-nilai sosial.

Inilah tujuh dosa sosial yang meluluh lantakan banyak sendi kehidupan menurut Mahatma Gandhi :

  1. Kekayaan Tanpa Kerja; ini mengacu pada praktek mendapatkan sesuatu tanpa modal atau usaha. Semua ini didasarkan pada suatu rencana cepat kaya atau spekulasi yang menjanjikan pelakunya dengan iming-iming, "anda tidak perlu bekerja untuk menjadi kaya". "Motif emosional yang utama adalah ketamakan".
  2. Kenikmatan Tanpa Suara Hati; pertanyaan utama dari orang yang belum matang, egois, dan suka kenikmatan adalah, " Apa manfaat bagi saya?, Apakah ini akan menyenangkan saya?, banyak orang mendambakan pada kenikmatan namun mengabaikan suara hati dan tanggung jawab. Kenikmatan tanpa suara hati hanya menimbulkan luka dan sakit hati bagi orang-orang lain.
  3. Pengetahuan Tanpa Karakter; tentunya amat berbahaya pengetahuan yang sempit, jauh masih lebih berbahaya pengetahuan tanpa karakter yang kuat dan berprinsip. Sayangnya ada saja orang yang tidak suka dengan pendidikan karakter karena mereka menganggap "itu adalah urusan sistem nilai anda".
  4. Bisnis Tanpa Moralitas (etika); dalam buku "Moral Sentiments" dijelaskan betapa mendasarnya dasar moral bagi keberhasilan sistem ekonomi. Apabila kita mengabaikan dan membiarkan sistem ekonomi berjalan tanpa pendidikan berkelanjutan, kita akan segera membentuk dan bisnis yang tidak bermoral kalau bukan asusila.
  5. Ilmu Pengetahuan Tanpa Kemanusiaan; jika ilmu pengetahuan semuanya menjadi teknik dan teknologi, ilmu pengetahuan dengan cepat akan merosot menjadi manusia melawan kemanusiaan. Jika hanya sedikit sekali tujuan kemanusiaan yang ingin dicapai oleh teknologi maka kita akan menjadi korban teknologi kita sendiri.
  6. Agama Tanpa Pengorbanan; bila tanpa pengorbanan kita mungkin aktif dalam kelompok agama namun tidak hidup beriman. Jika sebuah agama hanya dilihat sebagai suatu sistem hierarki biasa, pemeluknya tidak akan mempunyai semangat pelayanan atau semangat ibadah yang mendalam. Sebaliknya mereka akan memusatkan perhatian pada ritual lahiriyah dan semua bentuk luar agama yang bisa dilihat saja.
  7. Politik Tanpa Prinsip; anda lihat banyak uang untuk membangun citra, meskipun citra itu dangkal, tiada isi, hanya untuk memperoleh suara dan jabatan.


3. Dr. Martin Luther King

Tokoh besar lain yang tak kalah penting di dataran Amerika adalah Dr. Martin Luther King, ia dikenal sebagai orang yang sangat gigih dalam memperjuangkan kesamaan hak kaumnya, yakni kaum negro. Pemenang Nobel perdamaian ini merupakan simbol bagi semua orang yang mencaru keadilan dan nilai-nilai luhur manusia.

Dr. Martin Luther King yang pernah berkata: "intellegence plus character.....That is the goal of true education" (kecerdasan plus karakter.......itu adalah tujuan akhir dari pendidikan sebenarnya).

4. Theodore Roosevelt

Roosevelt pernah mengatakan: "to educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society" (mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman marabahaya kepada masyarakat)

5. Thomas Lickona

Thomas Lickona adalah salah seorang developpemental psychologist berkata "The dimensions of character are knowing, loving and doing the good". Ia kemukakan pilar karakter meliputi : Trustworthiness, Respect, Responsibility, Fairness, Caring, Citizenship.

Lickona pernah mengatakan ada 10 tanda-tanda zaman sebuah bangsa sedang menuju pada jurang kehancuran, yaitu :

  1. Meningkatnya kekerasan dikalangan remaja;
  2. Membudayanya ketidakjujuran
  3. Sikap fanatik terhadap kelompok/peer group;
  4. Rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru;
  5. Semakin kaburnya moral baik dan buruk;
  6. Penggunaan bahasa yang buruk;
  7. Meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas
  8. Rendahnya rasa tanggung jawab sebagai individu dan sebagai warga negara.
  9. Menurunnya etos kerja dan adanya rasa saling curiga
  10. Kurangnya kepedulian diantara sesama.
Sebuah motto yang sangat penting dan tentu sangat baik bila dapat di laksanakan, yakni " perhatikan pikiran anda karena ia akan menjadi kata-kata anda; perhatikan kata-kata anda karena ia akan menjadi perbuatan anda; perhatikan perbuatan anda karena ia akan menjadi kebiasaan; serta perhatikan kebiasaan anda karena ia akan menjadi karakter anda; dan perhatikan karakter anda karena ia akan menjadi takdir anda.




Sumber :
R. S. Kurnia (Biokristi; situs biografi kristiani)

Chillinnaris.blogspot.com

Historical Perspective, Tanpa Tahun. Why We Honor Dr. Martin Luther King, Jr, dalam (http://www.king-raleigh.org/

Karen E. Bohlin, De-borah Farmer, Kevin Ryan. Building Character in School. 2001: 1)

Lickona. Educating for Character: How our school can teach respect & responsibility., New York Bantam Books, 1992: 12-22).





Editor : Mustofa, S.Pd

Comments

  1. Slot Search - Lucky Club Live
    Lucky Club casino sites provide all the usual types of slots to play. In the example of Jackpot, the jackpot increases. luckyclub With Jackpot, you get a total of 1000. In a

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Peranan Sekolah Dalam Pembangunan Manusia Berkarakter Moral

Dasar Hukum Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Indonesia

Tokoh Penting Dalam Pendidikan dan Pendidikan Karakter di Indonesia